Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

My Playlist

Senin, 19 April 2010

Slash Meluncurkan Album Baru Dengan M.Shawdow

Senin, 19 April 2010

Pada majalah Guitar World edisi Mei 2010, terdapat artikel mengenai wawancara Chris Gillbersama M.Shadows dan Slash. Secara keseluruhan pembicaraan berputar pada lagu “Nothing to Say” yang dirilis di dalam album solo Slash, kematian The Rev, dan masa depan dari Avenged Sevenfold.

Berikut adalah kutipan dari artikel tersebut.

Pada tahun 2005, tepat sebelum Avenged Sevenfold merilis City of Evil, vokalis Avenged Sevenfold M.Shadows berkomentar bahwa bandnya ingin membawa kembali gelagat band-band seperti Guns N’ Roses. Empat tahun setelah mengelurkan komentar tersebut, Shadows berada di dalam studio berkolaborasi dengan salah satu pendiri Guns N’ Roses, Slash, dalam lagu “Nothing to Say”. Pencapaian yang luar biasa!

“Saya adalah penggemar berat dari semua yang telah dilakukan Slash, mulai dari Guns N’ Roses dan Slash’s Snakepit sampai Velvet Revolver,” ucap Shadows. “Sangat luar biasa rasanya memperoleh kesempatan untuk masuk ke dalam studio bersamanya dan melakukan kegiatan yang biasa saya lakukan. Bagi saya, inti dari menciptakan musik adalah bersenang-senang, jadi rasanya sangat hebat untuk membantu seorang teman dalam suatu pekerjaan yang telah saya impi-impikan.”

Slash mendaftarkan Shadows untuk “Nothing to Say” karena ia ingin memasukkan talenta dari generasi yang lebih muda bersama-sama dengan nama-nama besar dan artis kontemporer yang juga ia masukkan ke dalam solo albumnya. “Saya tidak yakin bagaimana atau kapan saya pertama kali bertemu dengan Avenged Sevenfold,” ucap Slash. “Saya hanya mengetahui bahwa mereka adalah salah satu band heavy metal baru yang hebat. Ketika saya sedang memikirkan siapa yang cocok untuk menyanyikan ‘Nothing to Say’ saya bertanya kepada manajer saya dan nama Shadows muncul. Kami dikelola oleh orang-orang yang sama, sehingga sangat mudah bagi saya untuk menghubunginya. Shadows benar-benar ikut campur dalam proyek secara keseluruhan dan membantu dalam bidang aransemen.”

Shadows mengatakan bahwa dia sangat berfokus pada nuansa lagu tersebut. “Itulah yang menjadi inti dari dua bait pertama,” ucapnya. “Saya ingin memiliki chorus yang melodik. Chorus pertama yang kami tulis tidak terasa melodik sama sekali, sehingga kami membuatnya menjadi pre-chorus. Lagu ini bertambah besar selama proses penulisan. Ketika kami menyadarinya, kami telah memiliki lagu dengan durasi lima setengah menit, saya sangat mencintai lagu ini. Lagu ini memiliki solo yang luar biasa yang sangat cepat. Benar-benar berbeda dari apayang pernah dimainkan Slash sebelumnya. Solo itu adalah energi murni.

Slash menambahkan: “Lagu ini pada dasarnya diciptakan mirip dengan apa yang dimainkan Avenged Sevenfold. Sangat heavy. Ini adalah bagian dari riasan saya. Sebenarnya saya sudah lama ingin memainkan lagu seperti ini, tetapi saya tidak pernah berada dalam sebuah band yang memungkinkan saya untuk mengeksekusi hal seperti itu. Rock and roll mencakup jenis yang sangat luas, dan lagu ini hanyalah salah satu dari jenis musik rock yang saya suka.”

Bagi Shadows, bergabung bersama Slash di dalam studio merupakan salah satu momen penting dari tahun 2009 yang sangat bergolak. Avenged Sevenfold menggunakan sebagian besar tahun 2009 untuk beristirahat dan hanya bermain pada sedikit pertunjukan (termasuk sebuah pertunjukan di Nokia Theater Los Angeles, dimana Slash bergabung bersama mereka untuk memainkan lagu “It’s So Easy” karya Guns N’ Roses), tetapi tahun tersebut berakhir dengan sebuah tragedi ketika drummer A7X Jimmy “The Rev” Sullivan ditemukan tewas di rumahnya pada tanggal 28 Desember.

“Kami tidak mengetahui bagaimana masa depan dari band ini,” ucap Shadows. “Saat ini kami akan merekam album kelima kami karena The Rev menulisnya bersama kami, dan kami akan membuat album ini dalam kenangan atas dirinya. Dia menelepon saya tiap malam dan mengatakan bahwa album berikutnya akan mengubah dunia. Dia akan sangat kecewa bila kami tidak membuat album ini, jadi kami harus melakukannya.”

Album terbaru Avenged Sevenfold diperkirakan akan dirilis pada musim panas tahun ini. “Sebagian dari album tersebut akan diinspirasi oleh dirinya [The Rev] dan sebagian lagi adalah hal-hal yang disukainya dari lagu-lagu yang kami tulis,” ucap Shadows. “Saya menyukai lirik-lirik yang telah kami tulis, dan saya tidak akan mengubahnya karena hal tersebut akan sangat tidak menghormati apa yang dia inginkan dari album ini. Tetapi hanya sebagian dari lirik-lirik yang selesai ditulis, jadi proses menulis yang sebagian lagi sangat mengkonsumsi hidup saya saat ini. Hanya itu yang dapat saya pikirkan. The Rev adalah teman baik saya selama 18 tahun. Sangat sulit membayangkan untuk terus maju tanpa dirinya.”

Sebagai tambahan akan sikap dari musik mereka, A7X memiliki pola hidup berpesta pora yang mirip dengan GNR. Shadows mengatakan bahwa kematian The Rev pada usia 28 tahun merupakan suatu sentakan bagi dirinya. “Kematiannya terasa seperti siraman air dingin pada muka saya. Saya berusaha untuk hidup secara positif, tetapi pada kenyataannya dia tidak lagi ada disini. Yang tersisa hanyalah kenangan yang melimpah akan dirinya. Persahabatan antara seluruh personel band menjadi lebih kuat. Hanya tersisa empat orang sekarang, jadi kami saling menjaga satu sama lain. Dan temen-temen dapat langsung download Mp3nya disini:

http://www.index-of-mp3.com/download-Slash_-_Nothing_To_Say_(M_Shadows_Of_Avenged_Sevenfold)-wrzw760.-1jRcp5pnvFx.html

0 komentar:

Posting Komentar